Selasa, 26 Juli 2011

That Should Be Me

That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me this is so sad
That should be me
That should be me
That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong
I can’t go on
‘Till you believe
That that should be me
That should be me
You said you needed a little time from my mistakes
It’s funny how you used that time to have me replaced
Did you think that I wouldn’t see you out at the movies
What you doin’ to me
You’re taking him where we used to go
Now if you’re trying to break my heart
It’s working cause you know
That that should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me this is so sad
That should be me
That should be me
That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong I can’t go on
‘Till you believe
That should be me
I need to know should I fight for love
Or disarm
It’s getting harder to shield
This pain is my heart
Ooh Ooh
That should be me holding your hand
That should be me making you laugh
That should be me this is so sad
That should be me
That should be me
That should be me feeling your kiss
That should be me buying you gifts
This is so wrong
I can’t go on
‘Till you believe
That that should be me
Holding your hand
That should be me
The one making you laugh (oh baby oh)
That should be me
That should be me
Giving you flowers
That should be me
Talking for hours
That should be me (that should be me)
That should be me
That should be me
Never should’ve let you go
I never should’ve let you go
That should be me
I never shoulda let you go
That should be me

Senin, 27 Juni 2011

FLS2N 2010

SMP Negeri 5 Cirebon,adalah salah satu sekolah di cirebon yang menjadi perwakilan Kota Cirebon untuk menjadi salah satu peserta dalam ajang FLS2N se Jawa Barat pada tahun 2010 lalu.Dalam bidang seni tari kreasi dan story telling b.inggris.
Siswi-siswi yang menjadi wakil seni tari adalah
  1. Hani Ledina
  2. Viera Noor R
  3. Nita Isti Handaani
  4. Dwi Putri Evi
  5. Nita Seprianti dan
  6. Ichwa Musliha(pembina)
Storry telling Agis Andyani Dewi,dan ibu Yeyet sebagai pembinanya.
Dan hasil juara yang di dapat adalah :
  • Juara Seni Tari Kreasi Penyaji Terbaik V

Kepompong

Dulu kita sahabat
Dengan begitu hangat
Mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat
Berteman bagai ulat
Berharap jadi kupu-kupu

Kini kita berjalan berjauh-jauhan
Kau jauhi diriku karena sesuatu
Mungkin ku terlalu bertindak kejauhan
Namun itu karena ku sayang

Persahabatan bagai kepompong
Mengubah ulat menjadi kupu-kupu
Persahabatan bagai kepompong
Hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
Maklumi teman hadapi perbedaan
Persahabatan bagi kepompong

SEMUA TENTANG KITA

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati

Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita

Reff:

Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa

Minggu, 26 Juni 2011

Bajidor kahot

Tari Bajidor Kahot,
Di era tahun 2000 an muncul nama satu nomor tari yang dikenal dengan nama tari Bajidor Kahot. Tarian ini dengan cepat menjadi satu trend mark apabila kita mementaskan tari Jaipongan yang berasal dari daerah Jawa Barat. Tari ini menggunakan properti kipas dan selendang. Tari bajidor Kahot adalah tarian kreasi baru yang diangkat dari kombinasi antara Ketuk Tilu dan Jaipongan.
Nama Bajidor Kahot mempunyai kemungkinan ada hubungannya dengan,
Kliningan-Bajidoran merupakan sebuah bentuk pertunjukan rakyat yang diduga mulai muncul sekitar tahun 1950-an. Kemungkinan besar merupakan perkembangan dari ketuk tilu, sebab unsure yang paling esensi didalamnya masih tampak sajian kliningan-bajidoran, yaitu sinden sebagai transformasi dari ronggeng dan bajidor transformasi dari pamogoran. Sementara lagu dan tarian disajikan dengan gaya kliningan-bajidoran.
Pertunjukan kesenian ini merupakan ekspresi dari masyarakat Karawang, Arena Bajidoran menjadi ajang pertemuan masyarakat, bertemunya gaya kreasi, dan disadari atau tidak menjadi ajang persaingan status dan gengsi. Sehingga oleh beberapa pihak dimanfaatkan menjadi komersial dan sekuler. Hal ini menyebabkan penurunan nilai dan makna bajidoran, karena seniman semakin mementigkan selera pasar untuk tetap bertahan hidup.
Duet Bajidoran Sebuah Trend Baru
Dewasa ini, Bajidoran sedang nge-trend dengan istilah duet Bajidoran. Popularitas Bajidor seperti itu berawal ketika seorang pengusaha/petani H. Sarpin menyelenggarakan hajatan dengan dengan mengundang empat group Bajidoran sekaligus. Peristiwa itu memang jarang terjadi. namun memasuki tahun 2000, duet Bajidoran ini semakin diminati oleh para penyangga kesenian tersebut. Duet Bajidor adalah pertunjukan duet buah group Bajidor dalam satu lokasi, seperti dalam kesenian topeng Cirebon disebut Kuputarung. Masyarakat Kaleran biasa menyebut kesenian yang ditarungkan itu dengan sebutan Barungan.
Aslinya tarian ini berdurasi 13 menit tetapi untuk kebutuhan panggung dan waktu pertunjukan maka durasinya di pangkas menjadi 5 menit. Pada beberapa situs di internet disebutkan bahwa tarian ini menitik beratkan pada goyang pinggul. Tetapi sebenarnya tidak sedemikian simplenya. Karena menarikan Bajidor Kahot dan beberapa nomor tari jaipongan lainnya tidak melulu hanya bergoyang pinggul tetapi juga lengan, bahu, kepala, tangan dan ketrampilan step-step kaki.
Bajidor Kahot berangkat dari sebuah tarian rakyat yang bertemakan pergaulan, yang menceritakan tentang keceriaan para mojang. Itulah sebabnya tarian ini ditarikan oleh remaja-remaja putri yang cantik jelita.

Lenyepan naek monggawa/Tayub

Tari Tayub yang ditertibkan mengalami kepesatan dalam penyebarannya terutama karena cara mengajarkannya yang teratur sehingga mendapat julukan Tari Keurseus dari kata Belanda Curcus (kursus). Boleh dikatakan dengan Tari Keurseus dimulainya ada paguron-paguron Tari Sunda dalam arti dengan menggunakan patokan serta sistim tertentu. Paguron Tari Kursus tersebut menyebar di seluruh Jawa barat semenjak tahun duapuluhan, terutama karena diajarkan di Sekolah Menak (sekolah Pangreh Praja) waktu itu di mana penyebarannya dipermudah karena para lulusan sekolah tersebut disebarkan ke seluruh Jawa Barat.

Di antara Paguron yang cukup dikenal serta menghasilkan banyak penari-penari yang baik adalah Perkumpulan Tari Wirahma Sari yang berpusat di Rancaekek, Kabupaten Bandung di bawah pimpinan R. Sambas Wirakusumah yang pada waktu itu menjabat Lurah Rancaekek. Di antara murid angkatan yang pertama yang cukup dikenal sebagai penari maupun pengajar adalah RB Rubama dari Rancaekek serta R. Sunarya Kusumahdinata dari Bandung yang keduanya telah pula pula menghasilkan murid-muridnya menjadi penari-penari yang boleh dibanggakan.

Tari Kursus yang merupakan tarian yang telah tersusun rapih serta ditarikan dengan tertib, lambat laun merupakan tari peralihan dari Tari Pergaulan ke tari Pertunjukkan karena Tari Kursuspun cukup indah untuk indah untuk ditonton. Boleh pula dikatakan bahwa Tari Kursus tersebut telah merupakan Tari Dasar bagi tari pertunjukkan bagi laki-laki di kalangan Tari Sunda.

Maka Tari Kursus selanjutnya merupakan suatu rumpun tersendiri dalam lingkungan Khasanah Tari Sunda. Golongan pada Tari Kursus yang mungkin juga dapat disebut karakterisasi atau perwatakan, dapatlah dikemukakan sebagai berikut:
1. Lenyepan bersifat lungguh, halus serta berirama lambat
2. Nyatria bersifat lanyap, halus tapi berirama agak cepat
3. Monggawa bersifat gagah, kuat dan berirama sedang

Bila diperhatikan nama perwatakan itu maka nampak adanya penyesuaian dengan perwatakan yang ada pada Pewayangan dan rumpun Tari Topeng yang akan dikemukakan pada pasal berikutnya.
Di samping gerakan-gerakannya telah diatur sedemikian rupa, akhirnya gending-gendingnya juga menjadi tertentu, misalnya untuk :
1. Tari Leyepan menggunakan gending Sulanjana, Udanmas, Banjarsinom dan sebagainya.
2. Tari Nyatria menggunakan gending Gawil dan Kakacangan
3. Tari Monggawa menggunakan gending Panglima, Bendrong dan sebagainya.
4. Tari Ngalana menggunakan gending-gending yang sama dengan Tari Monggawa hanyalah iramanya cepat disebut irama Kering Tilu.

Pada Tari Kursus ini peran penabuh Kendang menjadi sangat penting, karena setiap Paguron mempunyai susunan-susunan tarian yang tertentu yang iramanya sangat ditentukan oleh irama kendang. Sebetulnya hal ini tak begitu berarti kemajuan karena setiap penari jadi sangat tergantung pada penggendangnya sendiri.

Sebelum lalamba dilakukan biasanya setiap penari memberi hormat dengan sembah sambil duduk bersila mando. Tentu hal ini dilakukannya dengan gerakan tari.

Bagian berikutnya setelah lalamba adalah disebut Leyepan, yang gerakan-gerakannya cukup beragam dan makin jauh makin sulit serta kemudian dapat pula ditingkatkan lagi pada tari Nyatria Monggawa dan Ngalana. Untuk jelasnya, beberapa nama gerakan pada tari Leyepan: Jangkung Ilo, Gedig, Mincid, Tindak Tilu, Engkeg gigir... dan sebagainya.
Pada gending yang sama Leyepan ini diteruskan dengan Nyatria yang terdiri dari bagian seperti: Sekar tiba, Nyantana, Mincid Galayar. Menyusul setelahnya Tari Monggawa dengan gending dirubah, lajim disebut ditaekkeun yang berarti ditingkatkan dengan gending lancaran seperti Bendrong atau Palima dan sebangsanya yang juga biasa disebut lagu satu wilet/sawilet.

Gending-gending pengiring tari tayuban antara lain: Gawil, kawitan, Gunung Sari, Kastawa, Gorompol dan lainsebagainya

Boleh kiranya disimpulkan bahwa Tari tayub adalah untuk setiap orang sedangkan sampai sekarang baru terbatas untuk kaum laki-laki, meskipun tidak menutup kemungkinan ditarikan oleh wanita maupun seorang waria.
Adapun pakaian yang dikenakan biasanya ialah tutup kepala bernama Bendo, Jas Tutup atau Jas buka dan Kain batik, Keris dipakainya tersandar, di belakang untuk menyalipkan soder paling banyak digunakan di antaranya pada gerakan sepak soder.

Minggu, 12 Juni 2011

Jenis Topeng

Topeng Cirebon yang paling pokok ada lima yang disebut juga Topeng Panca Wanda :
  1. Panji, wajahnya yang putih bersih melambangkan kesucian bayi yang baru lahir
  2. Samba (Pamindo), topeng anak-anak yang berwajah ceria, lucu, dan lincah
  3. Rumyang, wajahnya menggambarkan seorang remaja
  4. Patih (Tumenggung), topeng ini menggambarkan orang dewasa yang berwajah tegas, berkepribadian, serta bertanggung jawab
  5. Kelana (Rahwana), topeng yang menggambarkan seseorang yang sedang marah

Topeng Cirebon

Topeng Cirebon adalah topeng yang terbuat dari kayu yang cukup lunak dan mudah dibentuk namun tetap dibutuhkan ketekunan, ketelitian yang tepat, serta membutuhkan waktu yang tidak sebentar dalam proses pembuatannya. Bahkan seorang pengrajin yang sudah ahli pun untuk membuat satu topeng membutuhkan waktu hingga satu hari. Kayu yang biasa digunakan adalah kayu jarang. Topeng ini biasanya digunakan untuk kesenian tari topeng Cirebon.